Sabtu, 20 Juli 2013

Majapahit

0

Sekilas Tentang Majapahit 

 

Sekilas Tentang Majapahit
Pada zaman Majapahit di kenal pula adanya kelompok yang disebut Saptaprabu, yang merupakan sebuah Pohon Narendra, yaitu suatu lembaga yang merupakan “Dewan Pertimbangan Kerajaan”. Dewan ini bertugas memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada Raja. Anggotanya adalah para Sanak Saudara Raja. Anggota Dewan Pertimbangan Keajaan ini berjumlah tujuh orang kerabat, dan termasuk di dalamnya adalah penguasa Lasem (Bhre Lasem).

Lembaga Bhattara Saptaprabu pertama kali diketahui dari prasasti berangka tahun 1273 Saka (1351 M) yang dikeluarkan oleh Rakriyan Mapatih Mpu Mada. Kemudian diketahui pula di sebutkan di dalam Kidung Sundhayana dengan sebutan Saptaraja dan di dalam kakawin Negarakertagama dengan sebutan Pohon Narendra.

Seperti diketahui bahwa Kerajaan Majapahit mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Dia sangat memperhatikan daerah dengan beberapa kali mengadakan perjalanan kenegaraan dan peninjauan kedaerah-daerah wilayah Majapahit. Dari Kitab Negarakertagama diketahui pada tahun 1275 S Ia mengadakan perjalanan ke daerah Pajang, pada tahun 1276 S ke daerah Lasem, pada tahun 1279 S ke daerah Pajang, pada tahun 1281 S ke daerah Lumajang, kemudian pada tahun 1282 S Hayam Wuruk mengadakan perjalanan ke Tirip dan Sempur. Pada tahun Saka 1285 mengadakan ziarah ke Simpang sambil meresmikan sebuah candi.

Dengan demikian, Lasem sebagai daerah bawahan Majapahit merupakan salah satu daerah penting karena mendapat kunjungan dari Raja Hayam Wuruk. Arti penting kunjungan ini menunjukkan betapa Lasem baik secara politis maupun ekonomis merupakan daerah yang dapat di andalkan oleh Kerajaan Majapahit untuk memperkuat kedudukannya. Dalam PupuhXVII/ 6-7 di sebutkan bahwa perjalanan Hayam Wuruk keberbagai daerah bawahan ini di sesuaikan dengan arah mata angin pokok. Secara Kosmologi magis, daerah yang di kunjungi dapat memberikan kekuatan spiritual atas kedudukan dan posisi Majapahit sebagai pusat pemerintahan.

Hingga kini tak ada prasasti yang ditemukan di daerah Lasem yang menunjukkan informasi historis yang memadai. Persamaan antara Negarakertagama dan Babad Badrasanti hanya berhenti atau terbatas pada keterangan tentang adik sepupu Raja Wilwatika seorang Ratu dari Lasem, bernama Indu Dewi, yang bersuamikan seorang penguasa Matahun, bernama Rajasawardhana.

Sumber: 

a. Buku “Menggali Warisan Sejarah Kab. Rembang” Kerjasama Kantor Departemen Pariwisata dengan Pusat Studi Sejarah dan Budaya Maritim Undip Semarang Tahun 2003 
b. rembangpost.blogspot.com/2010/04/sekilas-tentang-majapahit.html


0 tanggapan:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya dalam demensi lain mank obyd

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting