Minggu, 28 Juli 2013

KISAH SYEKH QURO

0

Karawang pada masa Islam juga merupakan kawasan penting. Pelabuhan Caravam yang sudah eksis sejak masa Kerajaan Sunda tampaknya terus berperan hingga masa Islam. Salah satu situs arkeologi dari masa Islam di Karawang adalah makam Syech Quro. Menurut tulisan yang tertera pada panil di depan komplek makam, Nama lengkap Syech Quro adalah Syech Qurotul Ain. Menurut naskah Purwaka Caruban Nagari, Syech Quro adalah seorang ulama yang juga bernama Syeh Hasanudin. Beliau adalah putra ulama besar Perguruan Islam dari negeri Campa yang bernama Syech Yusuf Siddik yang masih ada garis keturunan dengan Syech Jamaluddin serta Syech Jalaluddin ulama besar Mekah. Pada tahun 1418 datang di Pelabuhan Muara Jati, daerah Cirebon. Tidak lama di Muara Jati, kemudian pergi ke Karawang dan mendirikan pesantren. Disebutkan bahwa letak bekas pesantren Syech Quro berada di Desa Talagasari, Kecamatan Talagasari, Karawang. Di Karawang dikenal sebagai Syech Quro karena beliau adalah seorang yang hafal Al-Quran (hafidz) dan sekaligus qori yang bersuara merdu. Sumber lain mengatakan bahwa Syech Quro datang di Jawa pada 1416 dengan menumpang armada Laksamana Cheng Ho yang diutus Kaisar Cina Cheng Tu atau Yung Lo (raja ketiga jaman Dinasti Ming). Tujuan utama perjalanan Cheng Ho ke Jawa dalam rangka menjalin persahabatan dengan raja-raja tetangga Cina di seberang lautan. Armada tersebut membawa rombongan prajurit 27.800 orang yang salah satunya  terdapat seorang ulama yang hendak menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Mengingat Cheng Ho seorang muslim, permintaan Syech Quro beserta pengiringnya menumpang kapalnya dikabulkan. Syech Quro beserta pengiringnya turun di pelabuhan Karawang, sedangkan armada Cina melanjutkan perjalanan dan berlabuh di Pelabuhan Muara Jati Cirebon. 
Di Karawang pada tahun 1338 Saka (1416 M) mendirikan pesantren di Pura Dalem, diberi nama Pondok Quro yang artinya tempat untuk belajar Al Quran. Syech Quro adalah penganut Mahzhab Hanafi, yang datang bersama anak angkat bernama Syech Bentong alias Tan Go. Dari istrinya yang bernama Siu Te Yo  mempunyai seorang putri diberi nama Sie Ban Ci. Syech Quro kemudian menikah dengan Ratna Sondari dan lahir Syech Akhmad yang menjadi penghulu pertama di Karawang. 
Setelah melakukan islamisasi di Karawang Syech Quro kemudian menjalani hidup menyendiri di Kampung Pulobata, Pulokalapa. Di kampung ini beliau melakukan ujlah untuk mendekatkan diri kepada Allah agar memperoleh kesempurnaan hidup. Demikian ini beliau lakukan hingga akhir hayat.
Makam Syech Quro ditemukan oleh Raden Sumareja (Ayah Jiin) dan Syech Tolha pada hari Sabtu akhir bulan Sya’ban tahun 1859. Mungkin karena ditemukan pada hari Sabtu maka hingga sekarang pada setiap hari Sabtu banyak orang yang berziarah. Komplek makam ini berada di pemukiman penduduk Kampung Pulobata, Desa Pulokalapa, Kecamatan Lemah Abang tepatnya pada koordinat 06° 15' 101" Lintang Selatan dan 107° 28' 900" Bujur Timur.
Komplek makam berada pada lahan seluas 2.566 m2 yang batas-batasnya sebelah utara pemukiman, timur, selatan, dan barat berupa sawah. Komplek makam ini berada di sebelah selatan jalan desa. Sebelum memasuki komplek makam terdapat halaman yang sangat luas berfungsi sebagai tempat parkir kendaraan para peziarah. Di pinggir halaman parkir ini terdapat deretan warung yang menyediakan makanan serta benda-benda untuk keperluan ibadah seperti tasbih, peci, mukena, baju koko, dan kitab. Selain di pinggir lahan parkir, sebetulnya sudah disediakan tempat khusus untuk berjualan yang mirip pasar tradisional. Lahan tempat berjualan ini terletak di sebelah timur komplek makam. Aktivitas berjualan kelihatan hidup pada setiap hari Jumat malam hingga Sabtu, karena pada hari itu merupakan hari puncak pelaksanaan ziarah.
Komplek makam bagian depan diberi pembatas pagar tembok berwarna hijau. Bentuk arsitektur pagar tembok tersebut melengkung dengan jarak lengkungan tertentu sehingga terbentuk beberapa puncak lengkungan. Pada setiap puncak lengkung pagar dihias dengan semacam kubah masjid. Sisi-sisi lengkungan pagar berhias kaligrafi. Gerbang masuk bagian atasnya juga melengkung, tetapi lengkungannya merupakan kebalikan dengan lengkung pagar. 
Di sebelah barat gerbang masuk terdapat salah satu dari tujuh sumur keramat yang berada di komplek makam. Di sebelah timur gerbang masuk bagian dalam terdapat panil peringatan penemuan komplek makam. Pada panil peringatan tersebut juga tertulis pesan Syech Quro yang berbunyi: “Ingsun titip masjid langgar lan fakir miskin anak yatim dhuafa”.
Di halaman dalam komplek makam terdapat masjid dan cungkup makam Syech Quro. Sebagai objek yang bersifat living monument, semua bangunan di komplek makam ini selalu berkembang mengikuti situasi. Bangunan cungkup makam Syech Quro sebagai bangunan inti merupakan bangunan baru, terbagi tiga bagian. Bagian depan merupakan bagian terbuka, bagian tengah merupakan ruangan untuk berdoa, dan bagian dalam tempat makam Syech Quro. Para peziarah tidak diperkenankan memasuki ruangan makam Syech Quro, peziarah cukup sampai di depan pintu ruangan. Didepan pintu tersebut terdapat beberapa benda untuk ziarah seperti tempat pembakaran kemenyan, beberapa plastik tempat air mineral yang berisi air dari sumur keramat, dan kotak kayu tempat shodaqoh. Jirat makam berukuran 2,70 x 2,25 m. Nisan terbungkus kain putih. Tinggi nisan 85 cm. Di samping cungkup makam terdapat salah satu sumur keramat yang dinamakan sumur awisan. Sumur tersebut berdiameter 1 m. 

sumber:

Read more

Jumat, 26 Juli 2013

10 Manfaat Rokok Bagi Kesehatan Manusia

0


Anda pasti terkaget-kaget ketika membaca judul warta ini. Sama seperti terkejutnya saya ketika pertama kali membaca dari sumbernya. [1] Saya sadar informasi negatif tentang rokok dan kebiasaan merokok dijejalkan kepada kita sudah sejak lama. Sebagian besar menghubung-hubungkan dampak buruk asap rokok dan zat-zat yang terkandung di dalamnya terhadap kesehatan tubuh manusia. Informasi tersebut diterima oleh masyarakat luas yang awam mengenai riset dan penelitian sebagai kebenaran mutlak yang tidak perlu diperdebatkan.

Namun tidak demikian dengan para ilmuwan. Sesuai dengan bidang ilmunya mereka mengadakan penelitian seputar dampak rokok dan merokok bagi kesehatan dengan berangkat dari dasar pemikiran yang netral.  Mereka mencoba menggali adakah manfaat zat-zat yang terdapat di dalam sebatang rokok untuk kesehatan manusia, yang selama ini sudah diberi stigma negatif secara luas.
Warta ini tentu tidak bermaksud mengajak anda untuk mulai merokok atau meneruskan kebiasaan anda mengisap asap tembakau. Tetapi adalah hak anda untuk percaya atau tidak bahwa nikotin dan zat-zat lain yang juga berasal dari alam dan berada di dalam rokok juga mempunyai kegunaan.
Berikut beberapa riset yang menguak manfaat rokok bagi kesehatan manusia. Saya bukan seorang dokter atau peneliti bidang kesehatan, jadi pembahasan ilmiah tentang isi warta ini bisa diperdebatkan oleh para pakar sendiri.

1. Merokok Mengurangi Resiko Parkinson
Banyak bukti yang menunjukkan bahwa merokok melawan penyakit Parkinson. Sebuah penelitian terbaru menambah kuat bukti sebelumnya yang melaporkan bahwa merokok dapat melindungi manusia dari penyakit Parkinson.  Secara khusus, penelitian baru tersebut menunjukkan hubungan temporal antara kebiasaan merokok dan berkurangnya risiko penyakit Parkinson.  Artinya, efek perlindungan terhadap Parkinson berkurang setelah perokok menghentikan kebiasaan merokoknya. [2]
Studi lain mengenai pengaruh positif merokok terhadap Parkinson Desease (PD) adalah sebuah penelitian terhadap 113 pasangan kembar laki-laki. Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr Tanner terus melihat perbedaan yang signifikan ketika dosis dihitung sampai 10 atau 20 tahun sebelum diagnosis.  Mereka menyimpulkan bahwa temuan ini menyangkal pernyataan bahwa orang yang merokok cenderung memiliki PD. [3] Masih banyak penelitian yang lainnya mengenai kebiasaan merokok yang berguna melawan Parkinson. [4]

2. Perokok lebih kuat dan cepat sembuh dari serangan jantung dan stroke
Penelitian besar menunjukkan manfaat lain merokok, yakni manfaat terhadap restenosis atau penyempitan pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah menjadi terbatas, seperti pembuluh darah ke jantung (cardiovaskular disease) atau ke otak (stroke)  Perokok memiliki kesempatan yang lebih baik untuk bertahan hidup dan penyembuhan yang lebih cepat. [5]
Penelitian lain menyebutkan krbon mnoksida dapat mengurangi serangan jantung dan stroke.  Karbon monoksida merupakan produk sampingan dari asap tembakau.  Sebuah laporan menunjukkan tingkat sangat rendah dari karbon monoksida dapat membantu para korban serangan jantung dan stroke.  Karbon monoksida menghambat pembekuan darah, sehingga melarutkan gumpalan berbahaya di pembuluh arteri.  Para peneliti memfokuskan pada kemiripan yang dekat antara karbon monoksida dengan oksida nitrat yang menjaga pembuluh darah tetap melebar dan mencegah penumpukan sel darah putih.  Baru-baru ini oksida nitrat telah ditingkatkan statusnya dari polutan udara biasa menjadi penghubung fisiologis terpenting kedua secara internal.  Oleh karena itu tidak akan mengherankan kalau karbon monoksida secara paradoks dapat menyelamatkan paru-paru dari cedera akibat penyumbatan pembuluh darah ke jantung (cardiovascular blockage).[6]

3. Merokok mengurangi resiko penyakit susut gusi yang parah
Dulu disebutkan bahwa tembakau adalah akar semua permasalahan penyakit gigi dan mulut.  Padahal sebuah studi menunjukkan bahwa sebenarnya perokok berisiko lebih rendah terhadap penyakit gusi. [7]

4. Merokok mencegah asma dan penyakit karena alergi lainnya
Sebuah studi dari dua generasi penduduk Swedia menunjukkan dalam analisis multi variasi, beberapa anak dari para ibu yang merokok sedikitnya 15 batang sehari cenderung memiliki peluang yang lebih rendah untuk menderita alergi rhino-conjunctivitis, asma alergi, eksim atopik dan alergi makanan, dibandingkan dengan anak-anak dari para ibu yang tidak pernah merokok.  Anak-anak dari ayah yang merokok sedikitnya 15 batang rokok sehari memiliki kecenderungan yang sama. [8]

5. Nikotin membunuh kuman penyebab tuberculosis (TBC)
Suatu hari Nikotin mungkin menjadi alternatif yang mengejutkan sebagai obat TBC yang susah diobati, kata seorang peneliti dari University of Central Florida (UCF).  Senyawa ini menghentikan pertumbuhan kuman TBC dalam sebuah tes laboratorium, bahkan bila digunakan dalam jumlah kecil saja, kata Saleh Naser, seorang profesor mikrobiologi dan biologi molekuler di UCF. Kebanyakan ilmuwan setuju bahwa nikotin adalah zat yang menyebabkan orang menjadi kecanduan rokok. [9]

6. Merokok mencegah kanker kulit yang langka
Seorang peneliti pada National Cancer Institute berpendapat bahwa merokok dapat mencegah pengembangan kanker kulit yang menimpa terutama orang tua di Mediterania wilayah Italia Selatan, Yunani dan Israel.  Bukan berarti merokok disarankan untuk populasi itu, kata Dr James Goedert, namun yang penting adalah merokok tembakau dapat membantu untuk mencegah kanker yang langka bentuk. Dan ini adalah sebuah pengakuan dari peneliti di National Cancer Institute bahwa ada manfaat dari rokok. [10]

7. Merokok mengurangi resiko terkena kanker payudara
Sebuah penelitian baru dalam jurnal dari National Cancer Institute (20 Mei 1998) melaporkan bahwa pembawa mutasi gen tertentu (yang cenderung sebagai pembawa kanker payudara), yang merokok selama lebih dari 4 pak tahun (yaitu, jumlah pak per hari dikalikan dengan jumlah lamanya tahun merokok) menurut statistik ternyata mengalami penurunan signifikan sebesar 54 persen dalam insiden kanker payudara bila dibandingkan dengan pembawa yang tidak pernah merokok.  Salah satu kekuatan dari penelitian ini adalah bahwa penurunan insiden melebihi ambang 50 persen. [11]

8. Nitrat Oksida dalam nikotin mengurangi radang usus besar
Nikotin mengurangi aktivitas otot melingkar, terutama melalui pelepasan nitrat oksida, dalam kasus ulcerative colitis (UC) atau radang usus. Temuan ini dapat menjelaskan beberapa terapi manfaat dari nikotin (dan merokok) terhadap UC dan dapat menjelaskan mengenai disfungsi penggerak kolon pada penyakit aktif. [12]

9. Efek transdermal nikotin pada kinerja kognitif (berpikir) penderita Down Syndrome
Sebuah penelitian mengenai pengaruh rangsangan nikotin-agonis dengan 5 mg jaringan kulit implan, dibandingkan dengan plasebo (obat kontrol), pada kinerja kognitif pada lima orang dewasa dengan gangguan.  Perbaikan kemungkinan berhubungan dengan perhatian dan pengolahan informasi yang terlihat pada pasien Down Syndrom dibandingkan dengan kontrol kesehatannya. [13]
Down syndrome adalah penyakit yang disebabkan adanya kelainan pada kromosom 21 pada pita q22 gen SLC5A3, yang dapat dikenal dengan melihat manifestasi klinis yang cukup khas. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down. [14]

10. Merokok baik bagi ibu hamil untuk mencegah hipertensi di masa kehamilan dan penularan ibu-anak infeksi Helicobacter pylori

Konsentrasi urin cotinine (tembakau yang bermetabolis di dalam tubuh) mengkonfirmasi berkurangnya risiko Preeklamsia dengan paparan tembakau Eksposur.  Preeklamsia adalah kondisi medis di mana hipertensi muncul dalam kehamilan (kehamilan dengan hipertensi) yang bekerjasama dengan sejumlah besar protein dalam urin.  Studi ini, meskipun kecil, menunjukkan salah satu manfaat dari merokok selama kehamilan. "Temuan ini, diperoleh dengan menggunakan uji laboratorium, mengkonfirmasi penurunan risiko preeklamsia berkembang dengan paparan tembakau (Am J Obstet Gynecol 1999;. 181:1192-6.)  [15]
Sebuah penelitian lain menemukan hubungan terbalik yang kuat antara ibu yang merokok ibu dan infeksi Helicobacter pylori di antara anak-anak prasekolah, di mana ditunjukkan kemungkinan bahwa penularan ibu-anak berupa infeksi mungkin kurang efisien jika ibu merokok.  Untuk mengevaluasi hipotesis ini lebih lanjut, dilakukan studi berbasis populasi di mana infeksi H. pylori diukur dengan 13C-urea breath test (tes kandungan urea pada nafas) dalam 947 anak-anak prasekolah dan ibu-ibu mereka.  Kami memperoleh informasi rinci tentang faktor-faktor risiko potensial untuk infeksi, termasuk ibu merokok, dengan menggunakan kuesioner standar.  Secara keseluruhan, 9,8% (93 dari 947) dari anak-anak dan 34,7% (329 dari 947) dari ibu-ibu telah terinfeksi.  Prevalensi (rasio jumlah kejadian penyakit dengan unit pada populasi beresiko) infeksi jauh lebih rendah di antara anak-anak dari ibu yang tidak terinfeksi (1,9%) dibandingkan pada anak-anak dari ibu yang terinfeksi (24,7%).  Ada hubungan terbalik yang kuat infeksi anak-anak dengan ibu yang merokok (odds rasio atau penyimpangan disesuaikan = 0,24; interval kepercayaan 95% = 0,12-0,49) di antara anak-anak dari ibu yang terinfeksi, tetapi tidak di antara anak-anak dari ibu yang terinfeksi.  Hasil ini mendukung hipotesis dari peran utama untuk penularan ibu-anak berupa infeksi H. pylori, yang mungkin menjadi kurang efisien jika si ibu merokok. [16]

Barangkali anda mencurigai bahwa riset-riset ini didanai oleh perusahaan rokok. Tapi riset-riset ini tidak pernah dipublikasikan secara meluas, kalau memang bertujuan mendukung promosi rokok. Sedangkan informasi ilmiah mengenai bahaya merokok sangat dominan. Sebetulnya propaganda anti-rokok inilah yang perlu dicurigai sebagai upaya mendongkrak penjualan obat-obatan dari perusahaan farmasi. Wallahua’lam.

Sumber-sumber:

[1] http://www.forces.org/evidence/evid/therap.htm
[2] http://www.data-yard.net/10v2/parkinson.htm
[3] http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11865136
[4] http://www.forces.org/evidence/carol/carol36.htm
[5] http://85.18.251.150/34/circulation_2001_104_773.htm
[6] http://www.data-yard.net/10b/cm.htm
[7] http://www.data-yard.net/10o/gums.htm
[8] http://www.data-yard.net/30/asthma.htm
[9] http://www.data-yard.net/10c/nicotine.htm
[10] http://www.data-yard.net/10b/kaposi.htm
[11] http://www.forces.org/evidence/files/brea.htm
[12] http://www.data-yard.net/22/ncbi.htm
[13] http://www.data-yard.net/13/tlj.htm
[14] http://id.wikipedia.org/wiki/Sindrom_down
[15] http://www.data-yard.net/2/13/ajog.htm
[16] http://www.forces.org/evidence/evid/preg.htm

Read more

Antara Ilmu dan Seni

0

Pemahaman akan sejarah menyebabkan terjadainya perspektif yang berbeda-beda. Salah satu perspektif yang mendasar bagi sejarah adalah pandangan antra ilmu dan seni. Perbedaan yang menyolok dan anggapan yang berbeda-beda untuk menrangkan sebuah makna sejarah. Kuntowijoyo telah menerangkan secara ringkas dan jelas pada buku pengantar ilmu sejarah yang diuraikan pada baba empat di buku tersebut.

Sejarah sebagai ilmu dibagai dalam beberapa sub bagian penjelasan. Sub-sub tersebut sebagai berikut.
Sejarah itu empiris yang berdasarkan pengalaman-pengalaman manusia. Sering sekali sejarah dibandingkan dengan ilmu-ilmu alam. Perbedaan antara sejarah dengan ilmu alam tidak terletak pada cara kerja, namun pada objek penelitiananya. Sejarah meneliti tentang manusia sedangkan ilmu alam meneliti tentang kebendaan. Dapat dimengerti bahwa bahwa ilmu alam akan menghasilkan hukum yang berlaku umum dan pasti sedangkan sejarah menghasilkan hukum tidak sepasti ilmu alam.
Sejarah juga memiliki objek yang dikaji karena sering kali sejarah dianggap sebagai ilmu yanag tidak memiliki objek yang jelas. Sejarah memiliki objek berupa manusia dalam waktu. Waktu dalam pandangan sejarah tak lepas dari manusia. Kemudian, sejarah mampu untuk mengeluarkan teori-teori sendiri yang didasarkan pada objek yang berbeda dengan ilmu-ilmu sosial. Objek penelitian yang berbeda dalah ilmu-ilmu sosial meneliti tentang manusia sedankan sejarah meneliti manusia dalam waktu. Dengan daya kemampuan untuk mengeluarkan teori-teori sejarah juga mempunyai generlisasi. Namun, generalisasi sejarah bersifat idiografis, yang sangat tergantung pada tempat dan waktu teori tersebut bisa dipakai. Dalam penelitian studi sejarah, maka sejarah memerlukan metode dalam melaksanakan kegiatan penelitian. Metode digunakan sebagai dasar menarik kesimpulan secara hati-hati.

Setelah diyakini bahwa sejarah adalah sebagai ilmu. Kemudian apa yang bisa diberikan ilmu sejarah? Sejarah mampu memberikan konsep yang berbeda pada setiap pemaknaan kata. Pemaknaan kata yang berbeda diakibatkan terikatnya “kata” tersebut dalam ruang dan waktu. Sejarah pada dasarnya adalah ilmu diakronis, yang memanjang dalam waktu tetapi dalam ruanga yang sempit. Ketika sejarah bersentuhan dengan ilmu soisal maka sejarah memiliki sifat sebagai ilmu sinkronis. Artinya, selain memanjang dalam waktu. Sejarah juga melebar dalam ruang. Jadi lengkaplah sudah, sejarah sebagai ilmu diakronis dan sinkronis.

Selain sebagai ilmu, sejarah bisa dikatakan sebagai seni. Seni yang digunakan dalam sejarah selalu harus taat azas metode dan metodologi sejarahnya. Penulisan sejarah memerlukan intuisi atau ilham, pemahaman langsung dan insting selama masa penelitian berlangsung. Sering terjadi bahwa ketika memilih suatu penjelassan, bukan peralatan ilmu yang berjalan tetapi instuisi. Dalam hal ini kerja sejarawan sama halanya dengan sniman yang bekerja dan ingat sellau akan data-data ang dimilikinya. Intusisi ynag memebawa sejarah memerlukan imajinasi dalam penulisan. Imajinasi dalam sejarah merupakan kemmapuan sejarawan untuk membayangkan suatu peristiwa yang sedang terjadi, dan apa yang terjadi sesudah itu. Penulisan sejarah dengan emosi juga dibenarkan namun harus tetap setia kepada fakta, karena sangat penting untuk, mewarisi nilai. Serta, dalam penulisan sejarah sejarawan memerlukan gaya bahasa. Gaya bahsa yang diapkai bukanlah gaya bahasa yang berbunga-bunga namun gaya bahasa yang lugsa, menarik dan sistematis.

Sejarah yang dianggap sebagai seni akan memberikan sumbangan kepada seni itu sendiri. Sejarah akan memberikan karakteristik pada biografi. Karakterististik seseorang akan nampak pada penulisan biografi, baik biografi individual maupun biografi bersifat kolektif. Melalui seni sejarah kan bercerita dalam plot atau alur. Plot yang dipakai sering kali sama seprti plot yang dipakai novel adalah pengenalan, krisis dan solusi.
Sejarah merupakan gabungan antar ilmu dan seni. Sejarah mengajarkan penulisan ilmiah yang bisa ditangkap oleh setiap pembaca sejarah dengan enak dan indah. Sudah lengkaplah ilmu sejarah untuk dikatakan sebagai ilmu dan seni. Namun, ilmu dan senai memiliki perbedaan dan persamaan. Penulisan sejarah perlu memhami metode dan metodologi secara mendalam agar tulisan sejarah tidak jatuh dalam tulisan seni atau tulisan yang dianggap sebagai mitos. Dalam tulisan ibni, kuntowijoyo belum menerangkan secara jelas perbedaan antara seni dan ilmu. Kuntowijoyo juga belum memberikan batasan-batasan secara jelas. Perlu adanya pembacaan lebih jauh lagi, terutama artikel-artikel yang pernah dibuat kuntowijoyo dan membaca penjelasan sejarah.
 
sumber; http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/sejarah-antara-ilmu-dan-seni.html

Read more

Sejarah Feminisme

0

Gerakan feminis dimulai sejak akhir abad ke- 18, namun diakhiri abad ke-20, suara wanita di bidang hukum, khususnya teori hukum, muncul dan berarti. Hukum feminis yang dilandasi sosiologi feminis, filsafat feminis dan sejarah feminis merupakan perluasan perhatian wanita dikemudian hari. Ketika itu para perempuan menganggap ketertinggalan mereka disebabkan oleh kebanyakan perempuan masih buta huruf, miskin dan tidak memiliki keahlian. Karenanya gerakan perempuan awal ini lebih mengedepankan perubahan sistem sosial dimana perempuan diperbolehkan ikut memilih dalam pemilu. Tokoh-tokoh perempuan ketika itu antara lain Susan B. Anthony, Elizabeth Cady Stanton dan Marry Wollstonecraft. Bertahun-tahun mereka berjuang, turun jalan dan 200 aktivis perempuan sempat ditahan, ketika itu. Di akhir abad 20, gerakan feminis banyak dipandang sebagai sempalan gerakan Critical Legal Studies, yang pada intinya banyak memberikan kritik terhadap logika hukum yang selama ini digunakan, sifat manipulatif dan ketergantungan hukum terhadap politik, ekonomi, peranan hukum dalam membentuk pola hubungan sosial, dan pembentukan hierarki oleh ketentuan hukum secara tidak mendasar.
Walaupun pendapat feminis bersifat pliralistik, namun satu hal yang menyatukan mereka adalah keyakinan mereka bahwa masyarakat dan tatanan hukum bersifat patriacal. Aturan hukum yang dikatakan netral dan objektif sering kali hanya merupakan kedok terhadap pertimbangan politis dan sosial yang dikemudikan oleh idiologi pembuat keputusan, dan idiologi tersebut tidak untuk kepentingan wanita. Sifat patriacal dalam masyarakat dan ketentuan hukum merupakan penyebab ketidakadilan, dominasi dan subordinasi terhadap wanita, sehingga sebagai konsekuensinya adalah tuntutan terhadap kesederajatan gender. Kesederajatan gender tidak akan dapat tercapai dalam struktur institusional ideologis yang saat ini berlaku.

Feminis menitikberatkan perhatian pada analisis peranan hukum terhadap bertahannya hegemoni patriarchal. Segala analisis dan teori yang kemudian dikemukakan oleh feminis diharapkan dapat secara nyata diberlakukan, karena segala upaya feminis bukan hanya untuk menghiasi lembaran sejarah perkembangan manusia, namun lebih kepada upaya (manusia) untuk bertahan hidup. Timbulnya gerakan feminis merupakan gambaran bahwa ketentuan yang abstrak tidak dapat menyelesaikan ketidaksetaraan.

Seratus tahun kemudian, perempuan-perempuan kelas menengah abad industrialisasi mulai menyadari kurangnya peran mereka di masyarakat. Mereka mulai keluar rumah dan mengamati banyaknya ketimpangan sosial dengan korban para perempuan. Pada saat itu benbih-benih feminsime mulai muncul, meski dibutuhkan seratus tahun lagi untuk menghadirkan seorang feminis yang dapat menulis secara teorityis tentang persoalan perempuan. Adalah Simone de Beauvoir, seorang filsuf Perancis yang menghasilkan karya pertama berjudul The Second Sex. Dua puluh tahun setelah kemunculan buku itu, pergerakan perempuan barat mengalami kemajuan yang pesat. Persoalan ketidakadilan seperti upah yang tidak adil, cuti haid, aborsi hingga kekerasan mulai didiskusikan secara terbuka. Pergerakan perempuan baik di tahun 1800-an maupun 1970-an telah membawa dampak luar biasa dalam kehidupan sehari-hari perempuan. Tetapi bukan berarti perjuangan perempuan berhenti sampai di situ. Wacana-wacana baru terus bermunculan hingga kini. Perjuangan perempuan adalah perjuangan tersulit dan terlama, berbeda dengan perjuangan kemerdekaan atau rasial. Musuh perempuan seringkali tidak berbentuk dan bersembunyi dalam kamar-kamar pribadi. Karenya perjuangan kesetraan perempuan tetap akan bergulir sampai kami berdiri tegap seperti manusia lainnya yang diciptakan Tuhan.

Hal-hal yang berperan mengakibatkan subordinasi terhadap wanita, yaitu:
1.      Klasifikasi yang didasarkan pada gender
2.      Pilihan-pilihan politik yang diberikan
3.      Pengaturan-pengaturan  institusional yang tersedia.

Menurut Deborah L. Rhode, ada tiga komitmen sentral feminis, yaitu:
  1. Tingkat politis, mengupayakan kesederajatan antara pria dan wanita.
  2. Tingkat substantive, mengangkat isu gender sebagai focus analisis dengan untuk merumuskan kembali praktek hukum yang selama ini mengesampingkan, tidak menghargai dan meremehkan kepentingan wanita.
  3. Tingkat metodologis, mempersiapkan kerangka kerja dunia yang menggunakan pengalaman (wanita) yang ada guna mengidentifikasi transformasi sosial yang mendasar bagi tercapainya kesedarajatan gender sepenuhnya. Nilai-nilai yang secara tradisional berkaitan erat dengan wanita dihargai, dan setiap strategi perubahan struktur sosial yang akan dilakukan tidak sekedar memadukan wanita kedalam struktur yang telah dibentuk menurut pandangan pria. 

sumber: http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/sejarah-feminisme.html

Read more

Yanni Sang Pianis

0

 
Yanni, (terlahir Yanni Chrysomallis lahir 14 November1954; umur 57 tahun), merupakan penyanyi dan komponis berkebangsaan Yunani.
Pada umur 18 tahun, yanni masuk ke universitas Minnesota. di universitas ini, yanni bergabung menjadi seorang keyboardis di sebuah band lokal beralirankan rock bernama chameleon. setelah berhasil meraih gelar b.a. dalam bidang psikologi, yanni memilih untuk berkarir di bidang musik. padahal, yanni bukanlah seorang musisi yang belajar dari pelatihan formal dan tidak bisa membaca not balok
Pada awal tahun 80-an, yanni memutuskan untuk keluar dari band dan mencoba fokus di jalur musisi solo. setelah kepindahannya ke los angeles, yanni mendirikan band kecil yang beranggotakan charlie adams dan john tesh. dengan mengusung aliran ‘new age’ yang tidak lain adalah ‘contemporary instrumental’, yanni bersama teman2-nya mulai menciptakan album disertai dengan tur promosinya.

kerja keras dan ketekunannya ternyata membuahkan hasil. pada tahun 1993, album dare to dream yang dia luncurkan pada tahun 1992, menjadi grammy-nominated. lebih dari itu, lagu2nya juga digunakan oleh stasiun televisi dan beberapa acara olahraga televisi pada era tersebut, seperti super bowl, wide world of sports, u.s. open, tour de france, world figure skating championships, the olympics, dan abc news.
kesuksesan yanni semakin menjadi2 ketika dia menelurkan beberapa live album dan video. yanni live at the acropolis merupakan live-album pertamanya yang dia rilis pada tahun 1994. dalam album ini, digunakan orkestra penuh yang disupervisi oleh shardad rohani. konser dalam album ini, disiarkan ke seluruh amerika dan dengan cepat menjadi program televisi paling populer. selain itu, program ini juga disiarkan di 63 negara di seluruh dunia dengan jumlah penggemar mencapai lebih dari setengah milyar. kesuksesan program ini diikuti dengan terjualnya album ini sebanyak lebih dari 7 juta kopi di seluruh dunia.
pada bulan maret tahun 1997, yanni menjadi artis barat yang diizinkan menggelar konser di taj mahal, india, dan kota terlarang, cina. dari 2 konser yang dikonduktori oleh armen anassian ini, menelurkan album tribute yang dirilis pada tahun yang sama. album yang bener2 menginspirasi banyak hal.
di era tahun 2000-an, yanni kembali menelurkan album if i could tell you, yang dia garap lebih kurang 7 tahun lamanya. disusul dengan menyelenggarakan tur selama tahun 2003 sampai 2004 melalui debut ethnicity dengan filosofi ‘one world, one people’. tur ini membuahkan rangking 4 konser tur terbesar versi billboard magazine.
melihat keberhasilannya selama lebih dari 20 tahun, pada bulan mei tahun 2004, universitas Minnesota tempatnya kuliah dulu, memberikan yanni gelar doktor kehormatan, yaitu doctor of humane letter. gelar ini ternyata membuat dia terus mencoba berkarya dengan membuat ‘yanni live!’ tur selama tahun 2004 hingga 2005 di mandalay bay di las vegas, nevada. tur ini menelurkan kembali sebuah live album dan video pada tahun 2006 berjudul yanni live! the concert event.
selain kesuksesannya menelurkan album2 musik, yanni juga sukses dengan autobiografinya yang berjudul yanni in words yang dirilis pada tahun 2003. dalam autobiografinya ini, diceritakan tentang masa kecilnya di yunani, kuliahnya di Minnesota, suksesnya sebagai artis internasional dengan eksplorasinya terhadap proses kreatif bersama komposisnya, dan 9 tahun hubungannya dengan artis linda evans. biografi yang dia rilis bersamaan dengan album ethnicity-nya ini, dideklarasikan sebagai new york times bestseller.
mengenai jenis musiknya, begitu beragam. mulai dari nuansa klasik, rock, hingga etnis dari afrika dan asia, khususnya india dan cina, ada dalam setiap lagunya. dengan memadukan orkestra lengkap, lagu2 dalam album tribute, benar2 hidup dan menginspirasi siapapun yang mendengarnya. apalgi kalo liat video konsernya, benar2 menakjubkan. membuat orang pengen ngeliat lagi tanpa ada rasa bosan. penasaran…??? dengerin aja lagunya dan temukan setiap keajaiban inspirasi di dalamnya, Amazing.
 
sumber; http://blog--kitasemua.blogspot.com/2012/10/yanni-sang-maestro-pianis.html

Read more

Sekilas Madhuri Dixit

0

 
Berikut ini adalah10 fakta tentang aktris yang sangat jago menari ini yaitu Madhuri Dixit. Seperti dikutip dari One india, ada banyak hal hal yang unik tentang Madhuri yang belum banyak diketahui :

1. Pada awalnya Madhuri sebenarnya ingin sekali menjadi seorang ahli mikrobiogi namun ternyata nasib menentukan dia menjadi superstar bollywood.

2. Taukah anda? Selama perang kargil Pakistan pernah mengejek India dengan berkata " Kami akan meninggalkan Kashmir, India jika kalian mau memberikan Madhuri dixit pada kami ". Sebagai jawaban tersebut, tentara india langsung menembak militan pakistan tersebut dan berkata , "Ini dari Madhuri dengan penuh cinta". Tampaknya tidak hanya India, Madhuri pun menjadi salah satu favorit di Pakistan juga.

3. Kritikus kririkus film bollywood tidak pernah melewatkan untuk mengkritik Madhuri. Para kritikus itu pernah berkata bahwa Madhuri sering mendapat tawaran film hanya karena dia pandai menari. Namun saat itu juga Madhuri pendapat sejumlah penghargaan dalam film atas kemampuan akting nya. Benar benar sebuah tamparan keras bagi kritikus tersebut.

4. Tidak banyak yang tau ada seorang bintang yang menamai dirinya Madhuri dixit. Seorang penggemar Madhuri juga sampai membayar upeti dengan menggunakan nama Madhuri setelah menjadi aktris.

5. Madhuri telah menjadi inspirasi bagi seorang pelukis terkenal india MF Husai, yang menganggap dirinya sebagai lambang kewanitaan. Oleh karena itu dia membuat film bernama Gaja Gamini (2000) dimana Madhuri yang menjadi pemain utama nya. Film ini dimaksudkan sebagai penghargaan untuk Madhuri dixit sendiri.

6. Aktor bollywood generasi muda seperti Shahid kapoor dan Ranbir kapoor telah menyatak dirinya sebagai penggemar madhuri dixit.

7. Pada bulan Maret 2013 Madhuri dengan didukung suaminya Shriram Nene. membuka akademi tari online "Dance With Madhuri" dimana para fans dapat belajar menari sendiri seperti seorang diva.  Saat peluncuran situs tersebut madhuri mengatakan bahwa ini adalah gairah terbesar dari dalam dirinya sendiri tentang dunia tari tarian.


8. Madhuri disebut sebagai "Sutradara aktris". Pembuat film Sooraj barjatya pernah berkata "Grafik karir seorang sutradara tidak akan lengkap jika tidak bekerjasama dengan Madhuri dixit.

9. Di lagu "Kahe ched mohe" dari film Devdas, Madhuri mengenakan pakaian yang beratnya 30 Kg. Dia agak kesulitan saat melakukan tarian tersebut namun akhirnya bisa menyelasaikannya.

10. Dulu Madhuri diyakini memiliki hubungan khusus dengan Sanjay dutt, namun akhirnya berpisah. Mereka berdua sering terlibat bersama sama dalam satu film. 

sumber; http://pangeranbollywood.blogspot.com/2013/06/fakta-fakta-tentang-madhuri-dixit.html

Read more

Sejarah Hari Valentine

0

valentineEnsiklopedia Katolik menyebutkan tiga versi tentang Valentine, tetapi versi terkenal adalah kisah Pendeta St.Valentine yang hidup di akhir abad ke 3 M di zaman Raja Romawi Claudius II. Pada tanggal 14 Februari 270 M Claudius II menghukum mati St.Valentine yang telah menentang beberapa
perintahnya. Claudius II melihat St.Valentine mengajak manusia kepada agama nashrani, lalu dia memerintahkan untuk menangkapnya.

Dalam versi kedua, Claudius II memandang para bujangan lebih tabah dalam berperang daripada mereka yang telah menikah yang sejak semula menolak untuk pergi berperang. Maka dia mengeluarkan perintah yang melarang pernikahan. Tetapi St.Valentine menentang perintah ini dan terus mengadakan pernikahan di gereja dengan sembunyi-sembunyi ampai akhirnya diketahui lalu dipenjarakan. Dalam penjara dia berkenalan dengan putri seorang penjaga penjara yang terserang penyakit. Ia mengobatinya hingga sembuh dan jatuh cinta kepadanya. Sebelum dihukum mati, dia mengirim sebuah kartu yang bertuliskan “Dari yang tulus cintanya, Valentine.” Hal itu terjadi setelah anak tersebut memeluk agama nashrani bersama 46 kerabatnya.”
Versi ketiga menyebutkan ketika agama nashrani tersebar di Eropa, di salah satu desa terdapat sebuah tradisi Romawi yang menarik perhatian para pendeta. Dalam tradisi itu para pemuda desa selalu berkumpul setiap pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak, lalu setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak tersebut, dan gadis yang namanya keluar akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun. Ia juga mengirimkan sebuah kartu yang bertuliskan “Dengan nama Tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini.”
Akibat sulitnya menghilangkan tradisi Romawi ini, para pendeta memutuskan mengganti kalimat “Dengan nama Tuhan Ibu” dengan kalimat “Dengan nama Pendeta Valentine” sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dengan agama Nashrani.

Versi lain mengatakan St.Valentine ditanya tentang Atharid, Tuhan perdagangan, kefasihan, makar dan pencurian, dan Jupiter, Tuhan orang Romawi yang terbesar. Maka dia menjawab Tuhan-Tuhan tersebut buatan manusia dan bahwasanya Tuhan yang sesungguhnya adalah Isa Al Masih. Bahkan saat ini beredar kartu-kartu perayaan keagamaan ini dengan gambar anak kecil dengan dua sayap terbang mengitari gambar hati sambil mengarahkan anak panah ke arah hati yang sebenarnya merupakan lambang Tuhan cinta bagi orang-orang Romawi.

sumber; http://isrona.wordpress.com/2007/02/18/sejarah-hari-valentine/

Read more

Rabu, 24 Juli 2013

Islam Di Aceh

0

Syiar Islam ke Aceh sudah terjadi sejak awal perkembangannya, ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup, yang dilakukan oleh para saudagar Arab yang memang sudah hilir-mudik berda­gang dari Mesir, Aden, Muscat, Persia, Gujarat, ke Cina, melalui Barus-Fansur, yang dipastikan terletak di ujung barat Pulau Sumatera.
Syiar Islam di Aceh mengalami pun­caknya pada zaman Khalifah Rasyidin, terutama di zaman pemerintahan Khali­fah Umar bin Khaththab, yang gencar mengirimkan para duta yang merangkap sebagai pendakwah Islam sampai ke negeri Cina, pada sekitar awal abad VII Masehi.
Para pembawa Islam datang lang­sung dari Semenanjung Arabia, mereka adalah utusan resmi Khalifah atau para pedagang Islam yang memang telah memiliki hubungan perdagangan dengan Aceh, sebagai daerah persinggahan da­lam perjalanan menuju Cina.
Sebelum Islam datang, dunia Arab dan dunia Melayu sudah menjalin hu­bungan dagang yang erat, sebagai dam­pak hubungan dagang Arab-Cina melalui jalur laut yang telah menumbuhkan per­kampungan-perkampungan Arab, Persia, Hindia, dan lainnya di sepanjang pesisir Pulau Sumatera. Letak geografisnya yang sangat strategis di ujung barat Sumatera menjadikan Aceh sebagai kota pelabuhan transit yang berkembang pe­sat, terutama untuk mempersiapkan lo­gistik dalam pelayaran, yang akan me­nempuh samudera luas perjalanan dari Cina menuju Persia ataupun Arab.
Hadirnya pelabuhan transito sekali­gus kota perdagangan seperti Barus, Fansur, Lamri, Jeumpa, dan lainnya, de­ngan komuditas unggulan seperti kafur (kapur), yang memiliki banyak manfaat dan kegunaan, telah melambungkan wi­layah asalnya dalam jajaran kota pertum­buhan peradaban dunia.
“Kafur barus”, “kafur fansur”, “kafur ba­rus min Fansur” (kapur barus dari Fan­sur) pun menjadi idiom kemewahan para raja dan bangsawan di Yunani, Romawi, Mesir, Persia, dan lainnya. Kedudukan Barus-Fansur lebih kurang seperti ke­dudukan Paris saat ini, yang terkenal de­ngan inovasi minyak wangi mewahnya.
Hadirnya komoditas unggulan ini te­lah melahirkan berbagai teknologi pengo­lahan dalam penanganannya. Karena sangat dibutuhkan sebagai bahan obat-obatan, wangi-wangian, ataupun sebagai barang sakral dalam ritus keagamaan pagan, asal kafur dan wilayah sekitarnya berkembang pesat. Para petani, peda­gang, pengolah, peneliti, tabib, sampai tu­kang sihir, terlibat dalam proses pembuat­an kafur yang bermutu.
Hal tersebut mengakibatkan hadirnya para pakar ke kota penghasil kafur dan mem­buat komunitas baru sesuai dengan peran masing-masing. Itu pula sebabnya, wajah orang Aceh berbeda dengan wajah orang Jawa, Makassar, ataupun Melayu. Wajah mereka lebih kosmopolit, yang me­rupakan perpaduan dari keturunan Arab, Cina, India, Parsi, dan tentunya Ero­pa. Dan perpaduan ini telah berjalan ber­abad-abad sebelum kedatangan Islam di wilayah ini.
Jalur Perdagangan
Sejak dahulu perdagangan antara ne­gara-negara Timur dengan Timur Tengah dan Eropa berlangsung lewat dua jalur: jalur darat dan jalur laut.
Jalur darat, yang juga disebut “jalur sutra” (silk road), dimulai dari Cina Utara lewat Asia Tengah dan Turkistan terus ke Laut Tengah. Jalur perdagangan ini, yang menghubungkan Cina dan India dengan Eropa, merupakan jalur tertua yang sudah dikenal sejak 500 tahun se­belum Masehi.
Sedangkan jalan laut dimulai dari Cina (Semenanjung Shantung) dan Indo­nesia, melalui Selat Malaka ke India; dari sini ke Laut Tengah dan Eropa, ada yang melalui Teluk Persia dan Suriah, dan ada juga yang melalui Laut Merah dan Mesir. Diduga, perdagangan lewat laut antara Laut Merah, Cina, dan Indonesia sudah ber­jalan sejak abad pertama sesudah Ma­sehi (D.H.Burger dan Prajudi, Sejarah Ekonomis Sosiologis Indonesia).
Akan tetapi, karena sering terjadi gang­guan keamanan pada jalur perda­gangan darat di Asia Tengah, sejak tahun 500 Masehi perdagangan Timur-Barat me­lalui laut (Selat Malaka) menjadi se­makin ramai. Lewat jalan ini kapal-kapal Arab, Persia, dan India mondar-mandir dari Barat ke Timur dan terus ke negeri Cina dengan memanfaatkan angin mu­sim, untuk pelayaran pulang pergi. Kapal-kapal Sumatera turut mengambil bagian dalam perdagangan tersebut. Sebagai­mana disebutkan Meilink-Roelofsz dalam Asian Trade and European Influence in the Indonesia Archipelago, pada zaman Sriwijaya mereka mengunjungi pelabuh­an-pelabuhan Cina dan pantai timur Afrika.
Ramainya lalu lintas pelayaran di Selat Malaka telah menumbuhkan kota-kota pelabuhan yang terletak di bagian ujung utara Pulau Sumatera. Perkem­bang­an perdagangan yang semakin ba­nyak di antara Arab, Cina, dan Eropa me­lalui jalur laut telah menjadikan kota pela­buhan semakin ramai, termasuk di wila­yah Aceh, yang diketahui telah memiliki be­berapa kota pelabuhan yang umumnya terdapat di beberapa delta sungai. Kota-kota pelabuhan ini dijadikan sebagai kota transit atau kota perdagangan.
Kekerabatan dengan Walisanga
Berdasarkan fakta-fakta historis ter­sebut, keberadaan Kerajaan Islam Jeum­pa Aceh, yang diperkirakan berdiri pada abad ke-7 Masehi dan berada di sekitar Kabupaten Bireuen sekarang, menjadi sangat logis.
Banyak ahli sejarah yang rancu ter­hadap sebuah tempat bernama “Champa” (lidah Jawa menyebut “Cempa”), yang pada akhirnya menimbulkan kegelapan dan kerancuan luar biasa pada sejarah Islam Nusantara. Kekaburan ini umum­nya disebabkan para ahli hanya mengutip pendapat-pendapat yang sudah ada tan­pa mengadakan pengkajian lebih dalam dan lebih mendetail dari berbagai aspek. Kemalasan intelektual ini hanya mema­hami Champa sebagai sebuah kata yang sudah bercampur dengan berbagai mitos, legenda, dan cerita masyarakat yang tidak berdasarkan fakta ilmiah. Bukan Champa sebagai sebuah realitas sejarah berdasarkan penelitian sejarah berbagai aspek yang berkaitan dengannya.
Sebagaimana kerajaan-kerajaan pur­ba pra-Islam yang banyak terdapat di se­kitar Pulau Sumatera, Kerajaan Jeumpa juga tumbuh dari permukiman-permukim­an penduduk yang semakin banyak aki­bat ramainya perdagangan dan memiliki daya tarik bagi kota persinggahan. Me­lihat topografinya, Kuala Jeumpa sebagai kota pelabuhan memang tempat yang indah dan sesuai untuk peristirahatan setelah melalui perjalanan panjang.
Kerajaan Jeumpa Aceh, berdasarkan Ikhtisar Radja Jeumpa, yang ditulis Ibrahim Abduh, yang disadurnya dari Hikayat Radja Jeumpa, adalah sebuah kerajaan yang benar keberadaannya pada sekitar abad ke-7 Masehi yang berada di sekitar daerah perbukitan mulai dari pinggir Sungai Peudada di sebelah barat sampai Pante Krueng Peusangan di sebelah timur. Istana Raja Jeumpa terletak di Desa Blang Seupeueng, yang di­pagari di sebelah utara, sekarang di­sebut Cot Cibrek Pintoe Ubeuet.
Masa itu, Desa Blang Seupeueng me­rupakan permukiman yang padat pendu­duknya dan juga merupakan kota bandar pelabuhan besar, yang terletak di Kuala Jeumpa. Dari Kuala Jeumpa sampai Blang Seupeueng, ada sebuah alur yang besar, biasanya dilalui oleh kapal-kapal dan perahu-perahu kecil. Alur dari Kuala Jeumpa tersebut membelah Desa Cot Bada langsung ke Cot Cut Abeuk Usong atau ke “Pintou Rayeuk” (pintu besar).
Setelah tampilnya Kerajaan Islam Perlak sebagai pusat pertumbuhan per­dagangan dan kota pelabuhan yang baru, peran Kerajaan Islam Jeumpa menjadi ku­rang menonjol. Namun demikian, ke­rajaan ini tetap eksis, yang mungkin ber­ubah fungsi sebagai sebuah kota pendi­dikan bagi kader-kader ulama dan pen­dakwah Islam.
Karena diketahui bahwa Putri Jeum­pa yang menjadi ibunda Raden Fatah adalah kemenakan Sunan Ampel, berarti Raja Jeumpa masa itu bersaudara de­ngan Sunan Ampel. Sementara Sunan Ampel adalah kemenakan Maulana Malik Ibrahim, yang artinya kakek, mungkin saudara dari kakek Putri Jeumpa. Tam­pak di sini, para wali generasi awal di ta­nah Jawa memiliki hubungan kekerabat­an dengan Kerajaan Jeumpa.
Runtuhnya Majapahit
Setelah berdirinya beberapa kerajaan Islam baru sebagai pusat Islamisasi Nu­santara seperti Kerajaan Islam Perlak (840-an) dan Kerajaan Islam Pasai (1200-an), Kerajaan Islam Jeumpa, yang men­jalin kerja sama diplomatik, tetap memiliki peran besar dalam Islamisasi Nusantara, khususnya dalam penaklukan beberapa kerajaan besar Jawa-Hindu seperti Maja­pahit misalnya.
Dikisahkan, raja terakhir Majapahit, Brawijaya V, memiliki seorang istri yang berasal dari Jeumpa (Champa), yang me­nurut pendapat Raffless berada di wila­yah Aceh dan bukan di Kamboja sebagai­mana dipahami selama ini.
Putri cantik jelita yang terkenal de­ngan nama Putri Jeumpa (Putri Champa) ini adalah anak dari salah seorang raja muslim Jeumpa yang juga kemenakan Sunan Ampel dan Maulana Malik Ibrahim. Mereka adalah para awliya’ keturunan Nabi Muhammad SAW yang dilahirkan, dibesarkan, dan dididik di wilayah Aceh, baik Jeumpa, Perlak, Pasai, Kedah, Pattani, dan sekitarnya. Mereka pulalah para arsitek atau konseptor penaklukan Kerajaan Jawa-Hindu Majapahit.
Perkawinan putri muslim Jeumpa de­ngan raja terakhir Majapahit melahirkan Raden Fatah, yang dididik dan dibesar­kan oleh para wali, yang selanjutnya di­nobatkan sebagai sultan di Kerajaan Islam Demak, yang diketahui sebagai Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Kehadiran kerajaan Islam Demak ini meng­akhiri riwayat kegemilangan Keraja­an Jawa-Hindu Majapahit.
Negeri yang Harum
Setelah Kerajaan Islam Perlak yang berdiri pada tahun 805 Masehi tumbuh dan berkembang, pusat aktivitas Islami­sasi Nusantara pun berpindah ke wilayah ini.
Dapat dikatakan, Kerajaan Islam Per­lak adalah kelanjutan atau pengem­bang­an dari Kerajaan Islam Jeumpa yang su­dah mulai menurun peranannya. Namun, secara diplomatik, kedua kerajaan ini me­rupakan sebuah keluarga yang terikat de­ngan aturan Islam yang mengutamakan persaudaraan.
Dengan demikian, jelaslah Champa yang dimaksud dalam sejarah pengem­bangan Islam Nusantara selama ini, yang menjadi tempat persinggahan dan per­juangan awal Maulana Malik Ibrahim. Asal “Putri Champa” atau asal kelahiran Raden Rahmat (Sunan Ampel) bukanlah Champa yang ada di Kamboja-Vietnam saat ini. Melainkan, sebagaimana juga dinyatakan Raffles, Champa adalah Jeumpa, dengan kota perdagangan Bireuen, yang menjadi bandar pelabuhan per­singgahan dan laluan kota-kota metro­polis zaman itu, seperti Fansur, Barus, dan Lamuri, di ujung barat Pulau Suma­tera, dengan wilayah Samudera Pasai ataupun Perlak di daerah sebelah timur, yang tumbuh makmur dan maju.
Sementara, menurut beberapa catat­an, Champa di Kamboja masa itu sedang diperintah Che Beng Nga, tahun 1360-1390 Masehi, yang dikenal dengan The Red King (Raja Merah), seorang raja ter­kuat dan terakhir Champa. Tidak dike­tahui apakah raja ini muslim atau seorang penganut Buddha, sebagaimana mayo­ritas penduduk Kamboja masa ini dengan banyak peninggalan kuil-kuilnya.
Che Bong Nga berhasil menyatukan dan mengkoordinasikan seluruh kekuat­an Champa pada kekuasaannya, dan pada tahun 1372 menyerang Vietnam me­lalui jalur laut. Champa berhasil me­masuki kota besar Hanoi pada 1372 dan 1377. Pada penyerangan terakhir tahun 1388, ia dikalahkan oleh Jenderal Viet­nam Ho Quy Ly, pendiri Dinasti Ho. Che Bong Nga meninggal dua tahun kemudi­an pada 1390. Tidak banyak catatan hu­bungan penguasa Champa ini dengan Islam, apalagi bekas-bekas kegemilang­an Islam, sebagaimana yang ditinggalkan para pendakwah di Perlak, Pasai, atau­pun Malaka.
Menurut hasil observasi terkini, di se­kitar daerah yang diperkirakan sebagai tapak Maligai Kerajaan Jeumpa sekitar 80 meter ke selatan yang dikenal dengan Buket Teungku Keujereun, ditemukan be­be­rapa barang peninggalan kerajaan, seperti kolam mandi kerajaan seluas 20 x 20 m, kaca jendela, porselin, dan juga ditemukan semacam cincin dan kalung rantai yang panjangnya sampai ke lutut dan anting sebesar gelang tangan. Di sekitar daerah ini pula ditemukan sebuah bukit yang diyakini sebagai pemakaman raja Jeumpa dan kerabatnya yang hanya ditandai dengan batu-batu besar yang di­tumbuhi pepohonan rindang di sekitar­nya.
Sebelum kedatangan Islam, di daerah Jeumpa sudah berdiri salah satu kerajaan Hindu Purba Aceh yang di­pimpin turun-te­­murun oleh seorang meurah, gelar bagi orang terpandang di sana. Kemudian, da­tanglah seorang pemuda tampan ber­nama Abdullah, yang memasuki pusat ke­rajaan di kawasan Blang Seupeueng de­ngan kapal niaga yang datang dari India belakang (Parsi?) untuk berdagang. Ia me­masuki negeri Blang Seupeueng me­lalui laut lewat Kuala Jeumpa, sekitar awal abad VIII Masehi, dan negeri ini su­dah ter­kenal dan mempunyai hubungan perda­gangan dengan Cina, India, Arab, dan lainnya.
Selanjutnya Abdullah tinggal bersama penduduk dan mensyiarkan agama Islam. Rakyat di negeri tersebut dengan mudah menerima Islam, karena tingkah laku, sifat, dan karakternya yang sopan dan sangat ramah.
Abdullah, yang disebut-sebut sebagai ayah Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati), kemudian dinikahkan dengan putri Raja bernama Ratna Kumala, sampai akhir­nya ia dinobatkan menjadi raja meng­gantikan mertuanya.
Wilayah kekuasaan Abdullah diberi nama “Kerajaan Jeumpa”, sesuai dengan nama negeri asalnya di India Belakang (Persia) yang bernama “Champia”, yang arti­nya harum, wangi, dan semerbak. Se­mentara Bireuen sebagai ibu kotanya ber­arti kemenangan, sama dengan Jaya­karta (Jakarta) dalam bahasa Jawa.
Wallahu a’lam.

sumber: http://www.majalah-alkisah.com/index.php/dunia-islam/2288-islam-di-aceh--berawal-dari-kerajaan-jeumpa

IY, disarikan dari tulisan Hilmy Bakar berjudul Kerajaan Jeumpa Aceh: Kerajaan Islam Pertama di Aceh dan Nusantara menurut Teori, Data, dan Pandangan Ahli Sejarah

Read more

SEJARAH & NASAB RADEN FATTAH (SULTAN DEMAK)

0


 Oleh : Dalam Forum diskusi Group Majelis Dakwah Wali Songo
http://www.facebook.com/topic.php?topic=112&post=255&uid=120689947966448#post255

SUMBER DATA RADEN FATTAH MENURUT PARA ULAMA' DAN HABAIB
[Data Sejarah Dari Al-Habib Hadi bin Abdullah Al-Haddar dan Al-Habib Bahruddin Azmatkhan Ba'alawi]

Sumber data yang benar dan disepakati oleh para Ulama' Islam adalah bahwa
1. Raden Fattah adalah murid dan menantu Sunan Ampel
2. Raden Fattah adalah Sayyid.

Bukti kesayyidan Raden Fattah, adalah:
1. Dinikahkan dengan Syarifah Asyiqah binti Sunan Ampel. Dalam perspektif Fiqih Munakahat dan Kafa'ah Syarifah. Maka seorang Syarifah hanya pantas menikah dengan sayyid. Mengenai hal ini para ulama' 4 Madzhab sepakat, bahwa Syarifah seharusnya menikah dengan sayyid.



2. Berdasarkan beberapa kesaksian dari para ulama' dan habaib. dijelaskan bahwa:Menurut Sayyid Bahruddin Ba'alawi, dan juga almarhum Habib Muhsin Alhaddar dan Al-Habib Hadi bin Abdullah Al-Haddar Banyuwangi menjelaskan bahwa Silsilah Raden Fattah mengalami pemutar balikan sejarah. Tokoh orientalis yang telah memutarbalikkan sejarah dan nasab Kesultanan Demak adalah Barros, Hendrik De Lame dll. Mereka ini adalah Orientalis Belanda yang berfaham Zionis.

Ayah Raden Fattah adalah Sultan Abu Abdullah (Wan Bo atau Raja Champa) ibni Ali Alam (Ali Nurul Alam ) ibni Jamaluddin Al-Husain ( Sayyid Hussein Jamadil Kubra) ibni Ahmad Syah Jalal ibni Abdullah ibni Abdul Malik ibni Alawi Amal Al-Faqih ibni Muhammad Syahib Mirbath ibni ‘Ali Khali’ Qasam ibni Alawi ibni Muhammad ibni Alawi ibni Al-Syeikh Ubaidillah ibni ahmad Muhajirullah ibni ‘Isa Al-Rumi ibni Muhammad Naqib ibni ‘Ali zainal Abidin ibni Al-Hussein ibni Sayyidatina Fatimah binti Rasulullah SAW .

Ayah Raden Patah yaitu Sultan Abu Abdullah (Wan Bo atau Raja Champa) ini menikah dengan Putri Brawijaya V (Bhre Kertabhumi).

Jadi pernikahan ini sesuai dengan Syariat Islam, karena seorang sayyid yaitu Sultan Abu Abdullah menikahi putri Brawijaya dan mengislamkannya.

Panggilan putra Brawijaya terhadap Raden Pattah. bukan berarti dalam arti anak. tetapi dalam bahasa JAWA ...Putra dipakai untuk memanggil anak, cucu, cicit dan keturunan.

Dalam Catatan beberapa Rabitah yang ada di Indonesia serta beberapa catatan para Habaib dan Kyai ahli nasab diriwayatkan bahwa:

Sayyid Abu Abullah (Wan Bo atau Raja Champa) memiliki istri:
1. Isteri Pertama adalah: Syarifah Zainab binti Sayyid Yusuf Asy-Syandani (Pattani Thailand) melahirkan 2 anak laki-laki: yaitu:
a. Sayyid Abul Muzhaffar, melahirkan para sultan Pattani, Kelantan lama dan Malaysia.
b. Sayyid Babullah, melahirkan Sultan-sultan Ternate.

2. Isteri kedua adalah Nyai Rara Santang binti Prabu Siliwangi Raja Pajajaran, melahirkan 2 anak, yaitu:
a. Sultan Nurullah (Raja Champa)
b. Syarif Hidayatullah (Raja Cirebon) bergelar Sunan Gunung Jati.

3. Istri ketiga adalah Nyai Condrowati binti Raja Brawijaya V, melahirkan 1 anak yaitu: Raden Patah yang bergelar Sultan Alam Akbar Al-Fattah. Gelar Akbar dinisbatkan pada gelar ayahnya yaitu Sultan Abu Abdullah (Wan Bo atau Raja Champa) ibni Ali Alam (Ali Nurul Alam ) ibni Jamaluddin Al-Husain ( Sayyid Hussein Jamadil Kubra atau Syekh Maulana Al-Akbar)

Cerita yang wajib diluruskan adalah:
1. Menurut Babad Tanah Jawi, Bahwa Raden Patah anak dari Brawijaya V yang menikahi Syarifah dari Champa yang bernama Ratu Dwarawati

Sanggahan saya:
Dalam ilmu Fiqih Islam, hal ini penghinaan terhadap Syarifah, karena tidak mungkin seorang syarifah dinikahkan kepada Raja Hindu. kalao toh masuk Islam. Maka tidak mungkin syarifah menikah dengan muallaf.

2. Menurut kronik Cina dari kuil Sam Po Kong, Ibu Raden Patah adalah Selir Brawijaya dari Cina. Lalu selir tersebut dicerai dan dinikahkan kepada anak brawijaya yang menjadi Adipati Palembang.

Sanggahan Saya:
Jelas sekali kisah ini bertentangan dengan syariat Islam. Dan tidak layak dinisbatkan kepada ibu dari Raden Patah. Haram hukumnya Istri ayah meskipun telah dicerai dinikahkan dengan anak yang lain.


*Note : by Nurfadhil Azmatkhan Al-Husaini dengan tulisan ini menunjukkan pula bahwa =
1. Walisongo & kerabat pada masa lalu juga kerap kali menjaga & mengutamakan Kafa'ah..
2. Meluruskan pula sejarah Sunan Gunung Jati yang selama ini nasabnya benar & jelas namun dikisahkan sebagai putra Raja Mesir Abdullah.. padahal Abdullah merupakan Raja Champa seperti data di atas; hal ini dikarenakan.. Sunan Gunung Jati sbg putra seorang Raja, ketika berdakwah ke nusantara, sebelumnya sempat belajar & berdakwah dari Mesir.. sehingga disangka sbg putra Raja Mesir.. Hal ini sudah kami cek dalam sejarah daftar penguasa Mesir pada jaman itu, tdk tercatat nama Syarif Abdullah.. sedangkan dalam sejarah Melayu, Pattani & Champa .. hal ini dikenal jelas.. dan diakui ulama ahli nasab.. Penulisan kisah sunan Gunung Jati sbg putra Raja Mesir berasal dari distorsi komunikasi mulut ke mulut yang kemudian dicatat dalam Babad sekitar 200 tahun kemudian dari masa kehidupan Sunan Gunung Jati.. dan kemungkinan besar terkait dengan campur tangan penjajah dalam mengaburkan sejarah para penyebar Islam nusantara.
 
referensi : http://zilzaal.blogspot.com/2012/03/sejarah-nasab-raden-fattah-sultan-demak.html

Read more

KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

0

Peta Kerajaan Islam
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa timbulnya kerajaan-kerajaan Islam didorong oleh maraknya lalu lintas perdagangan laut dengan pedagang-pedagang Islam dari Arab, India, Persia, dan Tiongkok. Kerajaan tersebut dapat dibagi menjadi berdasarkan wilayah pusat pemerintahannya, yaitu di Sumatra, Jawa, Maluku, dan Sulawesi. Kerajaan Islam di Indonesia diperkirakan kejayaannya berlangsung antara abad ke-13 sampai dengan abad ke-16. Berikut beberapa kerajaan besar Islam di Indonesia.

1. Kerajaan Samudra Pasai

Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia, didirikan oleh Malik As-Saleh. Kerajaan ini terletak di Lhok Seumawe Aceh Utara. Wilayahnya sangat strategis karena berada di daerah Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan dan pelayaran internasional. Pada masa pemerintahan Malik As-Saleh, Kerajaan Samudra Pasai berkembang menjadi bandar-bandar pelabuhan besar yang banyak didatangi oleh pedagang dari berbagai daerah, seperti India, Gujarat, Arab, dan Cina. Dalam perkembangannya setelah Malik As-Saleh wafat pada 1927, kegiatan pemerintahan dilanjutkan oleh putranya, yaitu Sultan Muhamad Malik Al-Taher (1927 – 1326), Sultan Ahmad, dan Sultan Zainul Abidin.

2. Kerajaan Malaka

Pendiri Kerajaan Malaka adalah Paramisora atau Iskandar Syah. Kerajaan ini letaknya berhadapan dengan Selat Malaka sehingga sangat strategis sebagai jalur perdagangan dan pelayaran. Karena letaknya tersebut, kerajaan ini sering kali menjadi tempat persinggahan para pedagang Islam yang berasal dari berbagai negara. Selain Iskandar Syah, terdapat beberapa raja yang sempat memimpin Kerajaan Malaka, di antaranya sebagai berikut.

a. Muhammad Iskandar Syah yang berkuasa pada 1414-1424.
b. Sultan Mudzafat Syah dan Sultan Mansur Syah yang berkuasa pada 1458-1477.
c. Sultan Alaudin Syah yang berkuasa pada 1477-1488.
d. Sultan Mahmud Syah yang berkuasa pada 1488-1511.

Kerajaan Malaka banyak dikunjungi oleh para pedagang dari Gujarat, Cina, Arab, Persia, dan negara lainnya sehingga kerajaan ini memanfaatkannya untuk meningkatkan kegiatan ekonominya. Karena kemajuannya dalam perdagangan, Kerajaan Malaka mampu mengalahkan kemajuan Kerajaan Samudra Pasai.

3. Kerajaan Demak

Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478. Raden Patah (bergelar Alam Akbar Al Fattah) adalah putra Raja Majapahit Brawijaya, dengan ibu keturunan Champa (daerah yang sekarang perbatasan dengan Kamboja dan Vietnam). Pada awal abad ke-14, Kaisar Yan Lu dari Dinasti Ming mengirimkan seorang putri kepada Brawijaya di Kerajaan Majapahit sebagai tanda persahabatan kedua negara. Putri yang cantik jelita dan pintar ini segera mendapatkan tempat istimewa di hati raja. Raja Brawijaya sangat tunduk pada semua kemauan sang putri jelita, yang nantinya membawa banyak pertentangan dalam istana Majapahit.

Raja Brawijaya sudah memiliki permasuri yang berasal dari Champa, masih kerabat Raja Champa dan memiliki julukan Ratu Ayu Kencono Wungu. Makamnya saat ini ada di Trowulan, Mojokerto. Sang permaisuri memiliki ketidakcocokan dengan putri pemberian Kaisar Yan Lu. Akhirnya, Raja Brawijaya dengan berat hati harus menyingkirkan putri cantik ini dari Majapahit. Dalam keadaan mengandung, putri cantik itu dihibahkan oleh Raja Brawijaya kepada Adipati Palembang, Arya Sedamar. Di sanalah Jim-Bun atau Raden Patah dilahirkan. 

Dari Arya Sedamar, putri ini memiliki seorang anak laki laki. Dengan kata lain Raden Patah memiliki adik laki laki seibu, tetapi berbeda ayah. Setelah memasuki usia belasan tahun, Raden Patah, bersama adiknya, dan diantar ibunya berlayar ke Pulau Jawa untuk belajar di Ampel Denta. Raden Patah mendarat di pelabuhan Tuban sekitar tahun 1419 Masehi. Jim-Bun atau Raden Patah sempat tinggal beberapa lama di Ampel Denta di rumah pamannya, kakak-misan ibunya. 

Sunan Ampel juga bersama para saudagar besar Muslim ketika itu. Di sana pula ia mendapat dukungan dari rekan-rekan utusan Kaisar Cina, Panglima Cheng Ho atau juga dikenal sebagai Dampu-awang atau Sam Poo Tai-jin. Panglima berasal dari Xin-Kiang, pengenal Islam.

Saat itu pengaruh Majapahit telah memudar, dan wilayahnya hanya sebagian kecil Jawa Timur. Raden Patah meninggal tahun 1518, dan digantikan oleh menantunya, Pati Unus. Pada tahun 1521, Pati Unus memimpin penyerbuan ke Malaka melawan pendudukan Portugis. Pati Unus gugur dalam pertempuran ini, dan digantikan oleh adik iparnya, Sultan Trenggono.

Pada saat Kerajaan Majapahit mengalami masa surut, secara praktis wilayah-wilayah kekuasaannya mulai memisahkan diri. Wilayah - wilayah yang terbagi menjadi kadipaten-kadipaten tersebut saling serang, saling mengklaim sebagai ahli waris takhta Majapahit. Pada masa itu, arus kekuasaan mengerucut pada dua adipati, yaitu Raden Patah dan Ki Ageng Pengging. Sementara, Raden Patah mendapat dukungan dari Walisongo, Ki Ageng Pengging mendapat dukungan dari Syech Siti Jenar.

Demak di bawah Pati Unus adalah Demak yang berwawasan Nusantara. Pati Unus adalah seorang raja yang memimpikan kembalinya kejayaan Majapahit melalui Demak. Visi besarnya adalah menjadikan Demak sebagai kesultanan maritim yang besar. Pada masa kepemimpinannya, Demak merasa terancam dengan pendudukan Portugis di Malaka. Dengan adanya Portugis di Malaka, kehancuran pelabuhan-pelabuhan Nusantara tinggal menunggu waktu.

Sultan Trenggono berjasa atas penyebaran Islam di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di bawah Sultan Trenggono, Demak mulai menguasai daerah-daerah Jawa lainnya seperti merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran serta menghalau tentara Portugis yang akan mendarat di sana (1527), Tuban (1527), Madiun (1529), Surabaya dan Pasuruan (1527), Malang (1545), dan Blambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur Pulau Jawa (1527, 1546). Panglima perang Demak waktu itu adalah Fatahillah, pemuda asal Pasai (Sumatra), yang juga menjadi menantu Sultan Trenggono. Sultan Trenggono meninggal pada tahun 1546 dalam sebuah pertempuran menaklukkan Pasuruan, dan kemudian digantikan oleh Sunan Prawoto.

Kepemimipinan Sunan Prawoto tidak mulus. Sunan Prawoto ditentang oleh adik Sultan Trenggono, Pangeran Seda Lepen. Pangeran Seda Lepen terbunuh, dan akhirnya pada tahun 1561 Sunan Prawoto beserta keluarganya dihabisi oleh suruhan Arya Penangsang, putra Pangeran Seda Lepen.

Arya Penangsang kemudian menjadi penguasa takhta Demak. Suruhan Arya Penangsang juga membunuh Adipati Jepara, ini menyebabkan banyak adipati memusuhi Arya Penangsang. Arya Penangsang akhirnya dihabisi oleh pasukan Joko Tingkir, menantu Sunan Prawoto. Joko tingkir memindahkan istana Demak ke Pajang, dan di sana ia mendirikan Kesultanan Pajang.

4. Kerajaan Mataram Islam

Kerajaan Mataram Islam berdiri berkat perjuangan dari Ki Ageng Pemanahan yang meninggal pada 1575. Setelah meninggal, digantikan oleh anaknya, yaitu Sutawijaya yang lebih dikenal dengan Senopati Ing Alaga Sayidin Panatagama Khalifatullah. Pada masanya, Kerajaan Mataram terus berkembang dan menjadi kerajaan terbesar di Jawa. Wilayahnya berkembang seputar Jawa Tengah, Jawa Timur, Cirebon, dan sebagian Priangan.

Setelah meninggal pada tahun 1601, Sutawijaya digantikan oleh Mas Jolang atau Panembahan Seda Ing Krapyak (1601-1613). Selanjutnya, diteruskan oleh anak Mas Jolang yaitu Raden Mas Martapura karena sering sakit-sakitan, Raden Mas Martapura digantikan oleh anak Mas Jolang yang lain, yaitu Raden Mas Rangsang yang dikenal dengan nama Sultan Agung (1613-1645). Pada masa Sultan Agung inilah Mataram mengalami puncak kejayaan.

Dalam perkembangan selanjutnya, Kerajaan Mataram terpecah belah sehingga berubah menjadi kerajaan kecil. Perpecahan disebabkan adanya gejolak politik di daerah-daerah kekuasaan Mataram dan peran serta VOC dan penguasa Belanda yang menginginkan menguasai tanah Jawa.

Dalam Perjanjian Giyanti (1755) disebutkan bahwa wilayah Mataram dibagi menjadi dua wilayah kerajaan sebagai berikut.

a. Daerah Kesultanan Yogyakarta yang disebut Ngayogyakarta Hadiningrat dengan Mangkubumi sebagai rajanya dan bergelar Hamengkubuwono.

b. Daerah Kasuhunan Surakarta yang diperintah oleh Pakubuwono.

Akibat Perjanjian Salatiga peranan Belanda dalam pemerintahan Mataram semakin jauh sehingga pada 1913 Mataram akhirnya terpecah menjadi empat keluarga raja yang masing-masing memiliki kekuasaan, yaitu Kesultanan Yogyakarta, Kasuhunan Surakarta, Pakualaman dan Mangkunegaran.

5. Kerajaan Cirebon

Kerajaan ini lahir pada abad ke-16. Pada abad tersebut, daerah Cirebon berkembang menjadi pelabuhan yang ramai dan menjadi salah satu pusat perdagangan di pantai utara Jawa Barat. Majunya kegiatan perdagangan juga mendorong proses islamisasi semakin berkembang sehingga Sunan Gunung Jati membentuk kerajaan Islam Cirebon. Dengan terbentuknya kerajaan Islam Cirebon, maka Cirebon menjadi pusat perdagangan dan pusat penyebaran Islam di Jawa Barat.

6. Kerajaan Banten

Pendiri Kerajaan Banten adalah Sunan Gunung Jati dan raja pertamanya adalah Hasanuddin yang merupakan anak dari Sunan Gunung Jati. Semula wilayah ini termasuk bagian dari Kerajaan Pajajaran. Kerajaan Banten memiliki hubungan dengan kerajaan Demak. Hasanuddin menikah dengan putri Sultan Trenggono dan melahirkan dua orang anak, yaitu Maulana Yusuf dan Pangeran Jepara.

Dalam perkembangan selanjutnya, Maulana Yusuf pada 1570 menggantikan ayahnya untuk menjadi raja Kerajaan Banten yang kedua sampai dengan tahun 1580. Setelah itu, dilanjutkan oleh anak Maulana Yusuf (1580-1605), kemudian Abdul Mufakhir, Abu Mali Ahmad Rahmatullah (1640-1651) dan Abu Fatah Abdulfatah yang lebih dikenal dengan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1582). Pada masa Sultan Ageng Tirtayasa inilah Kerajaan Banten mengalami puncak kejayaan.
 
sumber:http://www.sumber-ilmupengetahuan.com/2013/04/kerajaan-islam-di-indonesia-dan.html

Read more

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting